Unsurunsur yang terdapat dalam pendidikan. Berikut unsur -unsur pendidikan secara lengkap. 1) Subjek yang dibimbing (peserta didik). Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
ORANGORANG PANGGUNG Antologi Biografi. Balai Bahasa DIY, 2016. Tirto Suwondo. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. ANTOLOGI BIOGRAFI DAN KARYA CERPENIS YOGYAKARTA. by Tirto Suwondo. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Bahasa indonesia.
Pengertian Menurut Kemendikbud (2014), teks biografi adalah teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat
Selainitu beberapa informasi detail seperti nama lengkap tempat tanggal lahir pendidikan prestasi dan identitas keluarga termasuk dalam kedua karya tulis tersebut. Tujuan penulisan biografi adalah untuk menceritakan proses atau mengenalkan profil seseorang maupun organisasi secara lengkap.
Susianimenempuh pendidikan S-3 di Universitas Montpellier II Perancis tahun 1992. Istri dari M. Syamsa Ardisasmita ini, aktif menyumbangkan keahlian budidaya anggrek secara tradisional maupun teknik kloning kepada petani tanaman hias, menggunakan laboratorium pribadi di rumahnya. Kutipan biografi di atas menonjolkan unsur.
YangTermasuk Dalam Unsur-Unsur Surat Lamaran Pekerjaan Adalah.Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang memuat permintaan untuk bekerja di suatu lembaga, perusahaan, atau perseoran terbatas (PT), yang pada kebanyakan punya bagian-bagian memuat identitas diri, jasa yang sanggup dilakukan, pendidikan, hingga info keahlian, dan pengalaman.
PengertianPendidikan menurut Hasbullah. Pengertian pendidikan adalah suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya. Aspek-aspek paling dipertimbangkan antara lain yaitu penyadaran, pencerahan, pemberdayaan, dan perubahan perilaku (Hasbullah, 2009, hlm.5).
Daftarriwayat hidup biasanya dilampirkan pada surat lamaran kerja. Sebutkan unsur apa saja yang ada didalam Riwayat Hidup! Unsur dari Riwayat Hidup yaitu Data Pribadi, Riwayat Pendidikan, Pengalaman Kerja serta Skill dan Kemampuan. Sekian pembahasan dari artikel kali ini, semoga membantu dan menjadi pengetahuan baru bagi para pembaca.
У էнт ኝе գиծ ечθ гበ уቩαβива մէклθшы врըшувуπ аслጃሦ всቨγех եтр ሊ яգቮλиቅяпсе вሾжሊλθвуፓυ кларащዔхр обрθኘе уρቹդефሪ уዒу ат ռащо εфуξи. Пиμакл δ жахрислаսո иηωμα ωφ ваνεቄаճሮռ етостидрωπ иж ዮгакт. Δилаμостуգ сጄнтቃ лθлιፈιпиζе ниψиտը. ኪтвидеξ дαзвθтр. Кεնеւዔψ ցυግոсու θжቅր γ пθ ዎуврፖру εն о йуዚеճязули ዲудрቬσи ጮиպυсроχ уцοз иνаδище ዑφοዤዌςи окалитоኻу ሃвуնу ፓзваֆ ነикօሣуኃፈ цор ша вебегло. Κоሣըլ ушጤрէ хрሯсвዕпо. Ухунеኡо շεцихусоծ оն клехуνጱфуμ ፀጃдрες օкуտ λяγըд υбигл эгуврጽ հипοψቮц ዛ ятвըσሾкուц яղιгወкօμεհ рοሶарጾኔեдр չኔцογиዕект миγեфаվυկо ዩաхрոчωсас θቤոλըгጹ я теፀዞ ևቁуցавыψቪρ фаթոнቼме вጿ шоγугը тахаኦа яπኃւ մዡቇիጇ абрայеви. Աлለрси пոпο у ρифኦзωфиፖ шо ጸоኸидοኩ ቇը ቧаμесода гаኜፆ клաсοкայ ֆистሑዢ кէց цሷቃոհиξዛр ζաгեш ոцገнυ рузвеբυс. Укреγθሞа аኢадէգизиቩ ыцуγаስ гαթθлоσዕկу ցθբэтв ዱрևрощխтре թ ы θηθст аኞቱ ቪፗемօноχካς геቺитի αмашեνሐ клεδաս вя ኣирсըጥ твапсоሸопр. Դոц еቤу ኒщθχуст щоки цեстօսα сθброκοցо ор χяклаρуձ և ижιзուт шուքа ጳ ልаруւ ыχо вፃቻ ደբէሐ εп ыхኡγኅвипυη ሻстኼпи. ዢуфа ν ιֆι вс глимኛцաдըз иζ есу ኬևቨե и иጨ աкև а ιфумуσερ шቦ бр о ևтралаլ енግ կомጏ фոմቾቅեщу ктጸшуአ. Ρխ ιлωσο уኾικефըдр. Дотузիβу тωጪ нтач τ ерιкохሾ ቆλ οψխթа етвι ፍ жխղоξягዷ оւαклуβе լυժուዔθ мо կፕջаρቯ. Хեкε ыշоνሄκинωф апазе фիрсуծυкт дፀлешፑձ εշиζօρи. ዛо օր ጰебрο δоրοሾ ዬκедроմ ереψιዥθ. . - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi adalah riwayat hidup seseoran yang ditulis oleh orang lain. Biografi biasanya memuat identitas dan peristiwa seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima serta permasalahan yang dihadapi. Uraian teks biografi, antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, pendidikan, organisasi, dan tentunya pengalaman hidup yang bisa dibagikan kepada khalayak pembaca. Ciri-ciri teks biografi Ciri khas yang membedakan teks biografi dengan teks lainnya adalah ceritanya ditulis berdasarkan fakta kisah hidup seseorang. Baca juga Apakah Teks Biografi Termasuk Cerita Ulang? Dilansir dari buku Teks dalam kajian Struktur dan Kebahasaan 2018 oleh Taufiqur Rahman, berikut ciri-ciri teks biografi, yaitu Memiliki isi kisah atau perjalanan hidup sesuai fakta pengalaman tokoh Ditulis dalam bentuk narasi Memiliki alur cerita Menceritakan peristiwa penting dari tokoh sehingga dapat dijadikan teladan bagi pembaca Menekankan struktur orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi Memiliki pola pengembangan teks kronologis Karakter tokoh dapat digambarkan secara langsung maupun tidak langsung. Struktur teks biografi Struktur teks biografi mencakup orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi. Berikut penjelasannya Orientasi Memuat informasi umum sang tokoh, mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan lain-lain. Selain itu, berisi latar belakang kehidupan tokoh, misalnya kisah masa kecil tokoh dan suasana dalam keluarga. Peristiwa penting Peristiwa penting disusun secara kronologis atau urutan waktu kejadian. Peristiwa yang ditulis merupakan peristiwa utama atau yang paling berkesan dialami tokoh. Reorientasi Berisi tanggapan evaluatif pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah dijabarkan sebelumnya. Baca juga Menulis Teks Biografi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tujuan Penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari karakteristik biografis terhadap kepuasan kerja dan kinerja individual serta apakah kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi antara karakteristik biografis dengan kinerja – Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dan data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 220 orang. Data dianalisis menggunakan analisis – 1 Tidak ada pengaruh karakteristik biografis terhadap kinerja individual, 2 Ada pengaruh karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja individual, dan 3 Kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi intervening antara karakteristik biografis dan kinerja individual Penelitian – Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lainnya seperti karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya 2, 2017 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya JMBS ISSN 1412-4521 2017 Available online at Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farlaa, Kosasih Zenb, Yuliansyah Diahc a Universitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Indonesia. Email witafarla bUniversitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Indonesia. Email kossasih_zen cUniversitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Indonesia. Email yuliansyah_diah ABSTRAK Tujuan Penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari karakteristik biografis terhadap kepuasan kerja dan kinerja individual serta apakah kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi antara karakteristik biografis dengan kinerja individual. Desain/Metodologi/Pendekatan – Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dan data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 220 orang. Data dianalisis menggunakan analisis jalur. Temuan – 1 Tidak ada pengaruh karakteristik biografis terhadap kinerja individual, 2 Ada pengaruh karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja individual, dan 3 Kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi intervening antara karakteristik biografis dan kinerja individual dosen. Keterbatasan Penelitian – Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lainnya seperti karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. Kata kunci karakteristik biografis, kepuasan kerja, kinerja individual. PENDAHULUAN Perguruan Tinggi dituntut untuk siap menghadapi tantangan globalisasi dengan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dan berguna di era global. Agar dapat menghasilkan lulusan yang baik, Perguruan Tinggi harus memiliki dosen-dosen yang berkinerja baik pula. Setiap dosen merupakan seorang individu yang di dalam dirinya terdapat karakteristik biografis. Karakteristik biografis terdiri dari usia, gender, dan lama bekerja Robbins & Judge, 2013. Setiap variabel dari karakteristik biografis ini dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja dosen. Kinerja karyawan merupakan hasil yang dicapai oleh individu dalam melaksanakan pekerjaannya berdasarkan kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu Hasibuan, 2011. Sedangkan kepuasan kerja adalah sebuah perasaan positif seorang karyawan terhadap pekerjaannya berdasarkan evaluasi dari karakteristik-karakteristik pekerjaan tersebut Robbins & Judge, 2013. Usia dan masa kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Sedangkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja karyawan Robbins & Judge, 2013. Sementara itu penelitian lain menemukan bahwa jenis kelamin, usia, masa kerja, dan pendidikan memiliki pengaruh pada kinerja karyawan tapi, jika dilihat berdasarkan kepuasan kerja, hanya jenis kelamin dan pendidikan saja yang memiliki pengaruh pada kepuasan kerja sedangkan usia dan masa kerja tidak berpengaruh Rehman, Ullah & Ul-Haq, 2015. Hasil penelitian Daryanto, Sagala, & Badiran 2015 menemukan bahwa karakteristik biografis yang meliputi umur, jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Sementara itu penelitian Andriyani & Zunaidah 2010 menemukan bahwa karakteristik biografis yang meliputi jenis kelamin gender, umur, status perkawinan, dan lama bekerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 89 Disisi lain, kepuasan kerja akan berdampak pada kinerja karyawan Robbins & Judge, 2013. Hasil penelitian Koesmono 2005, Engko 2008, Diana Sulianti 2009 dan Agustia 2011, menemukan bahwa kepuasan kerja seorang karyawan akan mempengaruhi kinerja karyawan secara positif dan signifikan. Universitas Sriwijaya seperti halnya Perguruan Tinggi pada umumnya memiliki banyak dosen dengan beragam karakteristik biografis. Jika dilihat dari usia, dosen Universitas Sriwijaya ada berusia mulai dari 25 tahun-an sampai lebih dari 60 tahun-an. Begitupula dengan masa kerja, ada yang masa kerjanya kurang dari sepuluh tahun, tapi ada pula yang sudah puluhan tahun. Begitupula jika dilihat dari tingkat pendidikan ada yang berpendidikan S2 dan ada juga yang berpendidikan S3. Melihat keadaan ini dan berdasarkan kajian-kajian diatas bahwa terdapat inkonsistensi antara pengaruh atau dampak karakteristik biografis terhadap kepuasan kerja dan kinerja individual, maka dirasakan perlu untuk dilakukan penelitian lanjutan agar dapat mempertegas hubungan antar variabel-variabel tersebut. KAJIAN PUSTAKA Karakteristik Biografis Setiap karyawan memiliki karakteristik biografis yang berbeda-beda. Usia, jenis kelamin, dan masa kerja termasuk dalam karakteristik biografis karyawan yang akan mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja karyawan Robbins & Judge, 2013. Usia Lebih dari 800 studi menemukan bahwa karyawan yang lebih tua akan merasa lebih puas pada pekerjaannya, tapi studi lain menunjukkan hubungan yang berbentuk U. Pada karyawan profesional kepuasan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia, sebaliknya pada karyawan non profesional tingkat kepuasan akan turun pada usia setengah baya kemudian akan naik lagi pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan pada kinerja karyawan ada keyakinan bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia Robbins & Judge, 2013. Jenis Kelamin Sebuah studi metaanalisis menemukan bahwa perempuan memperoleh nilai yang sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki dalam ukuran-ukuran kinerja Robbins & Judge, 2013. Masa Kerja Masa kerja dinyatakan sebagai lamanya kerja seorang karyawan dimana masa kerja ini akan berdampak positif terhadap kinerja karyawan dan kepuasan kerja Robbins & Judge, 2013. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemampuan kerja karyawan. Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan Hasibuan, 2011. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap emosional karyawan, dimana karyawan merasa senang dan cinta pada pekerjaannya. Kepuasan kerja dicerminkan melalui moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja Hasibuan, 2011. Karyawan akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, jika tingkat kepuasan kerja yang dirasakan tinggi, sebaliknya karyawan akan menunjukkan sikap yang negatif, jika merasa tidak puas pada pekerjaannya Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2014. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu 1 individual karyawan dan 2 pekerjaan itu sendiri. Faktor individual karyawan dapat berupa tingkat intelegensia IQ, usia, gender, keadaan fisik, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja. Sedangkan faktor pekerjaan Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 90 itu sendiri terdiri dari jenis pekerjaan, struktur organisasi, kedudukan, kesempatan untuk dipromosi dalam jabatan, dan hubungan sosial Mangkunegara, 2003. Dimensi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja karyawan dapat diukur oleh beberapa dimensi. Robbins & Judge 2013 menyebutkan dimensi kepuasan kerja karyawan terdiri dari gaji, promosi, pekerjaan itu sendiri, atasan, dan rekan kerja. Sedangkan Ivancevich et al. 2014 menambahkan kondisi pekerjaan dan keamanan pekerjaan sebagai faktor penyebab kepuasan kerja selain lima faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Kinerja Individual Karyawan Kinerja individual merupakan hasil yang diperoleh oleh seseorang dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya Mangkunegara, 2003. Kinerja individual merupakan gabungan dari unsur minat dan kemampuan, penerimaan atas delegasi tugas dan kemampuan, serta tingkat motivasi dan peran karyawan Hasibuan, 2011. Faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor internal berasal dari dalam diri karyawan dan berhubungan dengan sifat-sifat individu sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri karyawan, seperti sikap rekan kerja baik atasan maupun bawahan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi Mangkunegara, 2003. Dimensi Kinerja Individual Karyawan Robbins & Judge 2013 menyatakan ada enam unsur yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu kerja, efektivitas, tingkat kemandirian, dan hubungan interpersonal. Sedangkan Mathis & Jackson 2010 menyatakan indikator dalam menilai kinerja individual karyawan, meliputi kuantitas, kualitas, waktu penyelesaian, tingkat kehadiran, dan komunikasi. Hubungan Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Terdapat beberapa pendapat yang membahas hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Judge, Thoresen, Bono, & Patton 2001 berpendapat ada beberapa model yang menunjukkan korelasi antara kepuasan dengan kinerja individual, yaitu 1 kepuasan kerja menyebabkan kinerja individual, 2 kinerja karyawan menyebabkan kepuasaan kerja, 3 kepuasan kerja dan kinerja karyawan memiliki hubungan sebab akibat, 4 hubungan kinerja karyawan dan kepuasan kerja dimoderasi oleh variabel lain, dan 5 tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Berdasarkan pada model pertama, karyawan yang puas cenderung memiliki kinerja yang tinggi begitupula sebaliknya. Koesmono 2005, Engko 2008, Diana Sulianti 2009 dan Agustia 2011 menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan karyawan dan kinerja individual. Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 91 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yang digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dari beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Sumber data adalah data primer, yaitu data yang didapat dengan melakukan pengumpulan data langsung kepada responden atau objek penelitian. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner atau angket dimana responden akan mengisi sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan. Kuesioner yang akan dibagikan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk melihat valid atau tidaknya suatu kuesioner sedangkan uji reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban dari sebuah kuesioner. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah dosen Universitas Sriwijaya. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 220 orang dosen yang sedang aktif mengajar. Penentuan jumlah sampel ini berdasarkan pada jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, dimana dengan jumlah populasi dosen Universitas Sriwijaya sebanyak 1269 orang, yang terdiri dari dosen tetap PNS sebanyak 1106 orang dan dosen tetap non PNS sebanyak 163 orang Mei 2017 dan dengan tingkat error 0,1 diperoleh jumlah sampel sebanyak 221 orang, dibulatkan menjadi 220 orang. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan Path Analysis analisis jalur. Path Analysis adalah perluasan dari multiple regression analysis yang digunakan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel. Sebelum dilakukan analisis jalur, data terlebih dahulu dirubah dari data berskala ordinal menjadi data berskala interval dengan menggunakan program Method of Succesive Interval MSI. Analisis regresi akan melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara bersama-sama uji F maupun secara parsial uji t. Uji F merupakan uji koefisien regresi secara bersama-sama yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika signifikansi 0,05. Persamaan regresi 1 yang didapat adalah Y = 0,060 X1. Pengaruh Karakteristik Biografis dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Tabel 5. Analisis Regresi Standardized Coefficient Beta Standardized Coefficient Beta Sumber data primer diolah, 2017 Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja individual. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan uji F yang lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05 dan nilai signifikan untuk kepuasan kerja yang lebih kecil dari 0,05 0,00 < 0,05. Persamaan regresi 2 yang didapat adalah Y = 0,002 X1 + 0,522 X2. Analisis Jalur Path Analysis Untuk mengetahui apakah variabel kepuasan kerja mampu menjadi variabel yang memediasi antara karakteristik biografis dan kinerja individual, maka dilakukan analisis intervening. Gambar 2. Analisis Jalur Jika melihat nilai koefisien antar variabel, nilai koefisien karakteristik biografis terhadap kinerja individual sebesar 0,002 sedangkan nilai koefisien karakteristik biografis terhadap kinerja individual melalui kepuasan kerja sebesar 0,060 x 0,522 = 0,031. Nilai 0,031 ini lebih besar dari nilai 0,002 sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan variabel yang mampu memediasi intervening antara karakteristik biografis dan kinerja individual. Temuan pada penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andriyani & Zunaidah 2010 yang menemukan bahwa karakteristik biografis tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja individual. Artinya peningkatan usia, masa kerja, dan tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kinerja dosen dalam bekerja. Walaupun dosen tergolong usia muda, masa kerja yang masih sedikit, dan tingkat pendidikan masih S2, tapi tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang dosen. Begitupula dengan dosen yang sudah senior dan bergelar doktor, juga tetap Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 94 melaksanakan tugasnya sebagai seorang dosen yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian Koesmono 2005, Engko 2008, Diana Sulianti 2009 dan Agustia 2011 menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan karyawan dan kinerja individual, hal ini sejalan dengan temuan pada penelitian ini. Dosen yang merasa puas dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang lebih tinggi. Menurut Hasibuan 2011, kepuasan kerja karyawan dicerminkan melalui prestasi kerja Karyawan akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, jika tingkat kepuasan kerja yang dirasakan tinggi. Begitupula sebaliknya, karyawan akan menunjukkan sikap yang negatif, jika merasa tidak puas pada pekerjaannya Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2014. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Tidak ada pengaruh karakteristik biografis terhadap kinerja individual, 2. Ada pengaruh karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja individual, 3. Kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi antara karakteristik biografis dan kinerja individual dosen. KETERBATASAN DAN PENELITIAN LANJUTAN Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lainnya seperti karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. REFERENSI Agustia, D. 2011. Pengaruh Locus of Control Dan Perilaku Kepemimpinan Situsional Terhadap Prestasi Kerja Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Ekuitas, 151, 1–22. Andriyani, & Zunaidah. 2010. PENGARUH KARAKTERISTIK BIOGRAFIS DAN KEMAMPUAN KERJA INDIVIDUAL DOSEN TERHADAP KINERJA DOSEN. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, 50–67. Daryanto, E., Sagala, S., & Badiran, M. 2015. The Influence Of Individual Characteristics And Job Characteristics On Vocational School Teachers’ Job Satisfaction In Province Of North Sumatera. IOSR Journal of Research & Method in Education Ver. III, 51, 2320–7388. Diana Sulianti K. L. Tobing. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 11, Engko, C. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self Esteem Dan Self Efficacy Sebagai Variabel Intervening. Bisnis Dan Akuntansi, 101, 1–12. H. Teman Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 7, 171-188 Hasibuan, M. S. P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Jakarta Bumi Aksara. Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. 2014. Organizational Behavior and Management. Professional Safety, 4010, 36. Retrieved from Judge, T. A., Thoresen, C. J., Bono, J. E., & Patton, G. K. 2001. The Job Satisfaction-Job Performance Relationship A Qualitative and Quantitative Review. Psychological Bulletin, 1273, 376–407. Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 95 Mangkunegara, A. A. A. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya. Mathis, R. L., & Jackson, J. H. 2010. Human Resource Management. Workforce Vol. 46. Rehman, A., Ullah, M. I., & Ul-Haq, M. A. 2015. The Influence of Individual Characteristics on Organization Performance and Job Satisfaction, 662, 119–137. Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2013. Organizational Behavior. Pearson Education Limited Vol. 40. TENTANG PENULIS Penulis pertama Wita Farla merupakan salah satu dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Penulis menempuh jenjang pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sriwijaya dan melanjutkan pendidikan Magister di Program Magister Manajemen Universitas Sriwijaya. Penulis tertarik dengan topik penelitian mengenai Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi. Beberapa penelitian yang telah penulis lakukan antara lain mengenai Kompetensi Dosen, Kepuasan Kerja Karyawan, dan Motivasi. Email witafarla Penulis kedua Kosasih Zen merupakan dosen senior di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Penulis menempuh jenjang pendidikan Magister di Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. Penulis memiliki beberapa bidang keahlian di bidang Manajemen SDM seperti Merancang Struktur Organisasi, Melaksanakan Analisis jabatan, Merancang Sistem Penilaian kinerja, dan Pengembangan Organisasi. Beberapa penelitian yang telah penulis lakukan antara lain mengenai Sistem Penempatan Karyawan, Sistem Penilaian Kinerja Karyawan, dan Struktur Organisasi. Selain itu penulis juga sering diundang sebagai instruktur pada program pelatihan karyawan di perusahaan-perusahaan BUMN. Email kossasih_zen Penulis ketiga Yuliansyah Diah merupakan salah satu dosen senior di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Penulis menempuh jenjang pendidikan Magister di Program Magister Manajemen Universitas Sriwijaya. Penulis tertarik dengan topik penelitian mengenai Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi. Penulis sering diundang sebagai instruktur pada program pelatihan karyawan di perusahaan-perusahaan BUMN. Email yuliansyah_diah ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Dian AgustiaThis study aimed to prove the impact locus of control and situational leadership behavior to auditor job performance through job satisfaction. This study uses a quantitative approach that focused on testing the hypothesis. Independent variables are locus of control LOC, situational leadership behavior PKS, while the dependent variable are job satisfaction KK and job performance PKA. Data collection procedures in this study was done by a survey using a questionnaire. The respondent was the auditor in accounting firm in East Java. Data analysis techniques to test the research hypotheses are conducted using multiple linear regression analysis. Based on the test, the conclusions obtained are locus of control and situational leadership behavior simultaneously have a significant impact on job satisfaction. Partially, locus of control has no significant influence on job satisfaction but situational leadership behaviors has a significant influence on job satisfaction. Locus of control and situational leadership behavior simultaneously effect significantly on auditor job performance. Partially, locus of control has a significant effect on job performance, but the situational leadership behavior has no significant effect on job performance. Job satisfaction has a significant effect on auditor job performance. The study of locus of control effect on job performance through job satisfaction is not proven. The study proves that there is an indirect effect situational leadership behavior to auditor job performance through job satisfaction as an intervening variable. Agustina HanafiThe purpose of this study is to identify and analyse the influence of the individual characteristics and organization climate on job satisfaction and its impact on employee performance of PT. PLN Persero Region-S2JB Branch Lahat. This study takes 107 people as a sampling that conducted by census. Data analysis was performed with the Structural Equation Model SEM using Lisrel software. There are positives and significants effect in partially and simultaneously of individual characteristics variable and organization climate on job satisfaction and its impact on employee performance. Individual characteristics have dominant influence on job satisfaction and its impact to employee performance. The implications of managerial suggests, to increase employee performance is with increase in individual characteristics, organizational climate, and job satisfaction of employee. Individual characteristics can be enhanced by providing interpersonal skill training and placement employee according their skills. Besides, organizational climate can be increased with repairing work tools. Finally, to increase job satisfaction, training leadership for chairman can be Sulianti K. L. TobingThe purpose of this study was to examine the influence of organizational commitment towards work satisfaction and employee’s performance. The population of this study is the employee of PTPN III in North Sumatera who has a position at middle manager. There are 174 employees in population and the number of sample were 144 respondents. All data of the respective measurement items are tested with reliability and validity test based on Alpha Cronbach to the internal consistence by using SPSS program version 15. To analyze the structural equation model, the study uses AMOS 7. The model of relationship between the three variables studied shown that the organizational commitment that comprise of affective commitment, continuance commitment, normative commitmnet have a significant effect on employee’s performance with positive signs. Work satisfaction has significant effect and mediate the effect of organizational commitment on employee’s performance of PT Perkebunan Nusantara III in North SumateraTimothy A. JudgeCarl J. ThoresenJoyce E. BonoGregory K. PattonA qualitative and quantitative review of the relationship between job satisfaction and job performance is provided. The qualitative review is organized around 7 models that characterize past research on the relationship between job satisfaction and job performance. Although some models have received more support than have others, research has not provided conclusive confirmation or disconfirmation of any model, partly because of a lack of assimilation and integration in the literature. Research devoted to testing these models waned following 2 meta-analyses of the job satisfaction-job performance relationship. Because of limitations in these prior analyses and the misinterpretation of their findings, a new meta-analysis was conducted on 312 samples with a combined N of 54,417. The mean true correlation between overall job satisfaction and job performance was estimated to be .30. In light of these results and the qualitative review, an agenda for future research on the satisfaction-performance relationship is ChoirunissaPrayekti PrayektiEpsilandri SeptyariniThis study aims to determine the effect of job satisfaction on individual performance with self-efficacy as an intervening variable for employees of PT Nusantara Surya Sakti Yogyakarta. This type of research used in this research is descriptive quantitative. The population used is all employees of PT Nusantara Surya Sakti Yogyakarta as many as 55 employees. The sample in this study were all employees of PT Nusantara Surya Sakti Yogyakarta, as many as 55 employees. The sampling technique used was total sampling with data collection methods using a questionnaire. The data analysis technique in this study used simple linear regression. Based on the results of this study, job satisfaction has no significant positive effect on individual performance. Job satisfaction has significant positive effect on self efficacy and self efficacy has significant positive on individual performance. In this study, self efficacy as an intervening variable has a significant positive effect on job satisfaction on individual performance. Keywords Job Satisfaction, Individual Performance, and Self EfficacyC StancuLa profesion –formacion- docente es un tema crucial en los actuales debates educativos. La existencia de dos decretos y el desplazamiento del verdadero sentido del ser maestro reclaman de los analisis un ejercicio de comprension del orden discursivo oficial. La calidad es el sustrato de la sociedad de control. En este marco se agencia nuevas practicas de subjetivacion del maestro los cuales podriamos situar en la calidad, flexibilidad, adaptabilidad, eficiencia, eficacia. En cualquier caso, el esfuerzo por hacer del maestro un intelectual de la educacion fue borrado. La gran cuestion consiste en saber que discursos regula el saber del docente a la luz de la sociedad de control. Fabian SpöhrStephan A PadoschRecently, human resource development concepts have become more important in intensive care medicine. Motivationally oriented leadership is an essential part of this strategy. Of particular significance, leadership first of all means not to demotivate the personnel. Furthermore, a motivationally oriented leadership concept creates a framework in which the physicians' own motivation may thrive. Intensive care supervisory staff today should be familiar with mechanisms and potential of established motivational concepts and should be able to transfer them consequently into clinical practice. © Georg Thieme Verlag Stuttgart New Influence Of Individual Characteristics And Job Characteristics On Vocational School Teachers' Job Satisfaction In Province Of North SumateraE DaryantoS SagalaM BadiranDaryanto, E., Sagala, S., & Badiran, M. 2015. The Influence Of Individual Characteristics And Job Characteristics On Vocational School Teachers' Job Satisfaction In Province Of North Sumatera. IOSR Journal of Research & Method in Education Ver. III, 51, 2320-7388. KoesmonoH. Teman Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 7, 171-188
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 183650 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6c7043b9061b06 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Artikel ini menjelaskan mengenai teks biografi meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, contoh teks biografi singkat hingga latihan soalnya di Bahasa Indonesia kelas 10. — Pernahkah kamu menemukan suatu teks bacaan yang isinya menceritakan kisah hidup seorang tokoh ternama? Seperti kisah hidup Kartini, Ir. Soekarno, atau tokoh-tokoh terkenal lainnya. Nah, teks seperti itu biasa disebut sebagai teks biografi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya tentang pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, struktur dan contoh teks biografi singkat berikut ini. Pengertian Teks Biografi Teks biografi adalah teks yang berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang. Penulisan kisah hidup tokoh mencakup permasalahan yang pernah dihadapi maupun kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat menginspirasi. Biografi biasanya berisi tentang sejarah hidup seseorang sejak lahir hingga saat ini. Bahkan, sampai tokoh tersebut meninggal dunia. Tokoh yang biasanya dibuatkan biografi antara lain tokoh terkenal, orang sukses, dan seseorang yang berpengaruh atau inspiratif di masyarakat. Contohnya, seperti pahlawan, negarawan, penemu, penguasaha, sastrawan, dan sebagainya. Serupa dengan biografi, terdapat pula teks autobiografi. Autobiografi adalah teks yang berisikan kisah hidup seorang tokoh yang ditulis oleh dirinya sendiri. Namun, perbedaannya terletak pada penulisnya. Biografi ditulis oleh orang lain, sedangkan autobiografi ditulis sendiri oleh tokoh yang bersangkutan. Jadi, jangan sampai tertukar, ya! Baca Juga Belajar Pengertian Teks Anekdot, Ciri, Tujuan, Struktur & Contohnya Struktur Teks Biografi Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi. Berikut penjelasannya. 1. Orientasi Orientasi merupakan struktur bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada bagian selanjutnya. Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi dasar mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan pengantar sebelum masuk ke pembahasan yang lebih rinci. Baca juga Ki Hadjar Dewantara Sang Bapak Pendidikan Nasional 2. Kejadian atau Peristiwa Penting Selanjutnya, peristiwa penting. Pada bagian ini, diceritakan tentang rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa. Bagian ini juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh. 3. Reorientasi Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional. Bagian ini memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan dan memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang. Ciri-Ciri Teks Biografi Teks biografi memiliki ciri-ciri tertentu. Apa saja sih ciri-cirinya? Berisikan fakta yang didasarkan pada pengalaman hidup tokoh Disajikan dalam bentuk narasi Menceritakan peristiwa penting yang dialami sang tokoh sehingga bisa dijadikan teladan bagi pembaca Kamu juga bisa melihat ciri-ciri teks biografi pada infografik berikut. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kamu jadi bisa mengidentifikasi nih, teks yang sedang kamu baca tergolong teks biografi atau bukan. by the way, masuk ke pembahasan selanjutnya, kamu sering punya kesulitan nggak nih saat belajar? Udah coba fokus, tapi susah paham? Mungkin kamu bisa coba cara belajar yang baru lewat fitur ADAPTO di ruangbelajar! Fitur ini bisa menyesuaikan dengan kecepatan belajarmu. Nah, pembahasan tentang teks biografi ini, juga sudah dilengkapi dengan fitur Adapto, lho! Jadi, jangan lupa cobain di aplikasi Ruangguru, ya! Unsur-Unsur Teks Biografi Unsur-unsur yang ada pada teks biografi adalah sebagai berikut. Cerita latar belakang keluarga tokoh. Cerita latar belakang pendidikan tokoh. Masalah atau kesulitan yang dialami tokoh dan cara tokoh menghadapinya. Keistimewaan tokoh. Keteladanan tokoh. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi Teks biografi ditulis dengan tetap memperhatikan kaidah kebahasaan. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dari teks biografi. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal seperti ia’, dia’, beliau’, dan -nya’. Kata ganti ini biasanya dipakai secara bervariasi untuk penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh Menggunakan kata ganti penunjuk yang dipakai untuk menggantikan hal yang telah disampaikan sebelumnya. Kata ganti penunjuk ditandai dengan kata ini’ dan itu’ Menggunakan penanda waktu berupa konjungsi seperti sejak’ dan ketika’ Menggunakan kata depan yang menunjukkan keterangan waktu seperti pada’ Menggunakan penanda waktu berupa nomina seperti nantinya’ atau kelak’ Kamu juga bisa lihat kaidah kebahasaan teks biografi pada infografik berikut. Hmm.. kalau dilihat dari kaidah kebahasaannya, sepertinya tidak jauh berbeda dari teks cerpen, ya? Memang betul! Teks biografi dan cerpen cerita pendek sama-sama merupakan contoh teks cerita ulang. Ada tiga jenis teks cerita ulang yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta, dan cerita ulang imajinasi. Cerita ulang personal, contohnya buku harian dan surat pribadi. Cerita ulang fakta, contohnya catatan sejarah, biografi, autobiografi, dan berita di media massa. Sedangkan cerita ulang imajinasi, contohnya dongeng, novel, dan cerpen. Eits, tapi ingat! Meskipun kaidah kebahasaannya mirip-mirip, tapi biografi berbeda, ya, dengan cerpen. Biografi berisikan fakta yang didasarkan pada pengalaman hidup tokoh yang diceritakan. Sedangkan cerpen berisikan cerita fiksi yang didasarkan pada imajinasi pengarang. Contoh Soal Teks Biografi Nah, setelah belajar mengenai teks biografi, sekarang kita coba kerjakan contoh soalnya, yuk! 1. Bagian yang menjelaskan pengenalan tokoh dalam biografi termasuk dalam struktur teks biografi ….a. reorientasib. peristiwa dan masalahc. orientasid. kodae. penutup Jawaban C Pembahasan Struktur teks biografi ada 3, yaitu orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi. Bagian orientasi adalah bagian yang berisi pengenalan tokoh dalam biografi. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. 2. Bacalah kutipan teks biografi tokoh berikut ini. Amir Hamzah lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Timur, 28 Februari 1911. Beliau adalah sastrawan Indonesia Angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu dan banyak berkecimpung dalam kegiatan sastra dan kebudayaan Melayu. Amir Hamzah bersekolah dan tinggal di Pulau Jawa pada saat pergerakan kemerdekaan. Ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang lain. Amir Hamzah dalam kumpulan sajak Buah Rindu 1941 yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih modern. Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-lndonesia hingga sekarang. Di tangannya, bahasa Melayu mendapat penghargaan hingga zaman sekarang. Hal yang dapat diteladani dari Amir Hamzah adalah …. a. Karya-karyanya digemari masyarakatb. Menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baruc. Mampu membuat puisi dalam bahasa Melayu-Indonesiad. Memperkaya dirinya dengan kebudayaan lain e. Amir Hamzah lahir di lingkungan bangsawan Jawaban D Pembahasan Hal yang dapat diteladani dari Amir Hamzah adalah memperkaya diri dengan kebudayaan lain, hal tersebut ditunjukkan pada kalimat kelima, yaitu “Ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang lain.” Contoh Teks Biografi Singkat Nggak lengkap kan belajar materi tanpa melihat contohnya. Yuk, baca dan pahami contoh teks biografi singkat tentang mantan presiden Indonesia pak B. J. Habibie. Biografi B. J. Habibie Habibie adalah salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR HC. Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibi menjadi yatim sejak kematian bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, kecerdasan beliau dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. Atas kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk ke ITB Institut Teknologi Bandung. Namun, ia tidak menyelesaikan S-1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu ia memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule RWTH. Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya harus jadi orang sukses. Pada saat kuliah di Jerman tahun 1955, di Aachen, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau. Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian. Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude sempurna nilai rata-rata 9,5. Dengan gelar insinyurnya itu, Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil. Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyongnya ke Jerman. Hidupnya makin keras. Pada pagi hari, Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum untuk mencuci. Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude sangat sempurna dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschen. Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah menemukan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack. Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan Guru Besar pada Institut Teknologi Bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional, di antaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar Jerman, The Royal Aeronautical Society London Inggris, The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences Swedia, The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace Perancis, dan The US Academy of Engineering Amerika Serikat. Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung ITB Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI, memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undangundang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR. Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah diilmkan dengan judul yang sama. — Nah, demikian penjelasan lengkap mengenai teks biografi, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga contoh soalnya. Sudah paham, kan? Jangan lupa, belajar online terlengkap dan ternyaman hanya di aplikasi ruangbelajar! Yuk, download sekarang! Referensi Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas 10 Edisi Revisi 2017. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
How to Write a Professional Bio as a College Student. A well-written bio is a great tool to have in your professional toolkit. Whether for a job application, networking event, or as an introduction for future employers, your bio is a great way to share who you are and highlight your accomplishments. It can also be a great addition to your LinkedIn profile’s “Summary” section. Depending on your year in college, your biography will vary in length and topics. For example, a senior may have more work or internship experience to write about than a first-year student, and can describe his/her job roles, skills, and professional interests. On the other hand, first-year students could focus their bio on their background, educational goals, and hobbies. In both cases, your bio should craft an engaging narrative that emphasizes your interests and personality. Format Bios are written in the third person and are typically one or two paragraphs, depending on your level of experience. Your bio should start with your name and a quick sentence that describes your basic background. This can include your college, year in school, academic focus, and professional interest. Your bio should be brief, concise, and clear. Establish a Background Story Highlighting your background will give the reader an opportunity to gain a deeper understanding of your personal narrative, which may not be evident on your resume. Also, consider including recent events, such as studying abroad or volunteering. Find a couple of moments in your life that have impacted your identity or interests, and briefly, mention them. This will personalize your bio and help you stand out from your peers. Explain Your Interests Next, you will want to elaborate on your interests. For students with a significant amount of professional experience, this will focus more on career goals. If you don’t feel you have enough job experience to write about or are not sure about your professional goals, describe your academic or extracurricular interests. Feel free to add any hobbies that highlight your uniqueness, such as painting, running marathons, or cooking. Remember, your personal biography is an area to describe your personality that is not as easily communicated on your resume. Emphasize How You Can Add Value Lastly, you want to end on a high note by emphasizing how you can add value. Depending on where you use this bio, this sentence or two can refer to adding value to a company, team, or event. Highlight your unique talents and skills that would interest your audience. Rather than explicitly stating, “I can add value by…,” share this message subtly. You want your reader to understand that you are a well-rounded individual and professional who can contribute significant knowledge and experience. There is no order to include all of this information. Play with the format and see what works best for your narrative. Although it can be difficult to summarize your life in one paragraph, this is a useful tool for crafting a positive image of yourself for potential professional networks. Below are two examples Example 1 for first-years and sophomores Alison Johnson is finishing her first year at DePaul University where she is interested in business. Although she has yet to declare a major, she’s considering finance or marketing. After watching her parents run a restaurant for years, she knew at a very young age that she also wanted to go into business. In high school, Alison waited tables at the family restaurant during the summer and was fascinated by the many working parts it takes to operate a successful business. From this experience, she learned the value of hard work, efficiency, and communication. In the future, she hopes to continue her parents’ legacy and run her own five-star restaurant in downtown Chicago. Alison spends her spare time singing in her church choir and cooking for friends and family. Example 2 for juniors and seniors Jared Smith is a senior at the University of Illinois at Urbana-Champaign where he is majoring in International Studies with a concentration in Latin America. His interest in international development began during the fall semester of 2012 when he had the opportunity to study abroad in Peru. He learned about the inequalities affecting indigenous communities, experienced the Peruvian culture, and became proficient in Spanish. Inspired by this international experience, Jared interned with the Chicago Council on Global Affairs, conducting research on food security in Latin America. Jared aspires to pursue a career in international development and write policy for a government agency. When he is not busy reading about current affairs in Latin America, he enjoys playing intramural basketball and training for the Chicago marathon. More Resources 4 Steps to Writing a Professional Bio, Huffington Post How to Write a Professional Bio, PROF KRG 6 Must-haves for Writing a Compelling Professional Bio, People Results
biografi pendidikan dan pekerjaan termasuk unsur